← Back to portfolio

Sekilas Tentang Lahan Basah

Published on

Air adalah salah satu sumber daya alami yang sangat penting dalam kehidupan. Persediaan air yang ada di muka bumi tidak hanya yang mengalir dan berada di atas tanah, namun juga yang diam dan terserap ke dalam tanah. Lokasinya pun beragam, mulai dari puncak gunung, danau, laut, hingga dasar goa. Dilansir dari kompas.com, jumlah air di muka bumi diperkirakan mencapai 326 juta mil kubik atau sekitar 1.332 miliar km kubik. Laut dan samudra yang membentang sepanjang 15.000 mil (sekitar 24.000 km) dengan kedalaman rata-rata mencapai lebih dari 2 mil (sekitar 3,2 km) menunjukkan bahwa sekitar 70% permukaan bumi tertutup oleh air, dengan mayoritas masih terkunci dalam es di daerah kutub, dan kurang dari 1% cadangan air tawar yang mudah diakses oleh manusia. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di muka bumi merupakan wilayah yang termasuk lahan basah. Apa itu lahan basah?

Pengertian Lahan Basah

Menurut WWF International, lahan basah (wetland) adalah wilayah lahan yang ditutupi oleh air, baik itu air asin, air tawar, ataupun air payau. Lahan basah ini terjadi saat air bertemu dengan tanah (Wetlands International). Pertemuan air dengan tanah ini mempengaruhi kekuatan tekstur tanah yang semula keras, kemudian berubah menjadi lebih lunak. Pertemuan ini juga menghasilkan tumbuhnya beragam biota yang akhirnya memperkaya ekosistem setempat.


Contoh Lahan Basah
Contoh lahan basah serta flora dan fauna yang melingkupinya (Foto: dokumentasi Dessy)


Lokasi Lahan Basah

Lahan basah tidak hanya terbatas di wilayah pantai, sungai, dan danau. Tapi juga tersebar di wilayah dataran tinggi, dataran rendah, sebagian wilayah savana, hingga ke wilayah kutub (arktika). Secara umum, wilayah lahan basah meliputi daerah-daerah seperti: 

1. Hutan bakau (mangrove)
2. Lahan gambut
3. Rawa-rawa
4. Sungai dan delta
5. Danau dan telaga
6. Area persawahan
7. Pantai dan samudera
8. Area terumbu karang
9. Wilayah banjir lainnya

Fungsi dan Pentingnya Lahan Basah

Keberadaan lahan basah ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan di muka bumi. Bagi keberlangsungan ekosistem, lahan basah berfungsi untuk:
1. Menampung persediaan air bersih dunia
2. Menampung ketersediaan bahan pangan, sandang, dan papan
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat sekitar
4. Menjadi habitat alami keanekaragaman hayati
5. Membantu mengurangi emisi karbon di udara serta mengurangi resiko perubahan iklim
6. Melindungi dan mengurasi resiko bencana alam, seperti abrasi dan banjir
7. Menjadi sarana ekonomi, wisata, dan rekreasi

Konvensi Ramsar

Setiap tanggal 2 Februari, secara global resmi diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day). Hari peringatan ini merujuk pada pertemuan internasional yang diadakan di salah satu kota kecil di wilayah Iran, yaitu kota Ramsar pada tanggal 2 Februari 1971 untuk membicarakan kondisi dan tantangan pengelolaan lahan basah di seluruh dunia dengan tujuan untuk mengadakan konservasi dan menghentikan laju pengurangan lahan basah secara global melalui penggunaan dan pengaturan sumber daya yang lebih bijak. Pertemuan dan perjanjian internasional tersebut kemudian dikenal sebagai Konvensi Ramsar. 

Indonesia merativikasi Konvensi Ramsar pada tanggal 19 Oktober 1991 melalui Keputusan Presiden No. 48 Tahun 1991 tentang Pengesahan Convention on Wetlands of International Importance especially as Waterfowl Habitat, kemudian bergabung pada tanggal 8 Agustus 1992 dan kini memiliki 7 buah Situs Lahan Basah atau yang lebih dikenal sebagai Situs Ramsar dengan total luas wilayah sekitar 1.372.976 hektar. Ketujuh Situs Ramsar tersebut adalah:

1. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Kendari, Sulawesi Tenggara
2. Taman Nasional Sembilang di Sumatera Selatan
3. Taman Nasional Danau Sentarum di Kalimantan Barat
4. Suaka Margasatwa Pulau Rambut di Kepulauan Seribu
5. Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah
6. Taman Nasional Berbak di Jambi
7. Taman Nasional Wasur di Papua

Bergabungnya Indonesia dalam Konvensi Ramsar menunjukkan dukungan kuat pemerintah Indonesia dalam pemeliharaan dan pelestarian lahan basah di seluruh dunia. Pelestarian dan pemeliharaan ini sangatlah penting mengingat lahan basah juga termasuk bagian dari ekosistem kehidupan di muka bumi. Karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi setiap generasi untuk selalu menjaga dan memelihara kondisi ekosistem lingkungan sekitar sehingga mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan. (DKJ)

Sumber:

Dessy Kurniati Jayanti-Wetlands Day
https://dlhk.jogjaprov.go.id/2...
https://www.environment.gov.au...
https://indonesia.wetlands.org...
https://www.ramsar.org/wetland...
https://www.wetlands.org/wetla...
https://www.worldwildlife.org/...

Ramsar Sites



0 Comments Add a Comment?

Add a comment
You can use markdown for links, quotes, bold, italics and lists. View a guide to Markdown
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply. You will need to verify your email to approve this comment. All comments are subject to moderation.

Subscribe to get sent a digest of new articles by Dessy Kurniati Jayanti

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.